Suaraperbatasan.com - Sebagai bagian dari birokrasi pemerintah, Aparatur Sipil Negara (ASN) bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Disiplin kerja yang buruk dapat menghambat kinerja PNS dan mengurangi kualitas pelayanan publik yang diberikan.
Oleh karena itu, penting bagi PNS untuk memahami dan menghargai pentingnya disiplin kerja.
Hal itu disampaikan Sekda Belu, Johanes Andes Prihatin, SE, M.Si saat memimpin Apel Awal Minggu, Senin 15 Mei 2023, di Lapangan Kantor Bupati Belu.
Sekda Johanes Andes mengatakan, pelaksanaan apel seperti ini merupakan bagian dari koordinasi dan silaturahmi antar ASN.
Baca Juga: Bupati Belu Instruksikan Seluruh Nakes Menjalin Komunikasi dan Menjaga Kekompakan
“Terima kasih bagi ASN yang sudah berkesempatan hadir dan bagi yang belum, arahan pimpinan kita jelas, secara berjenjang di cek, kenapa yang bersangkutan tidak hadir,” ungkap Sekda JAP.
Lanjut dia, kalau satu atau dua kali tidak hadir tidak masalah, tetapi kalau sering tidak hadir berarti itu ada kesengajaan. Oknum-oknum seperti ini harus dicek, jangan sampai menjadi virus bagi teman-teman yang lainnya.
“Contohnya, kita ada 10 orang, kemudian satu orang tidak hadir dan dibiarkan. Percayalah bapak ibu, besok-besok dari 10 itu akan berkurang menjadi 9, 8, 7 dan seterusnya. Oleh sebab itu, bagi yang tidak hadir, mohon pengawasan secara berjenjang,” pinta Sekda.
Baca Juga: Tumbuhkan Jiwa Melayani Dalam Sanubari dan Berikan Pelayanan Sepenuh Hati
Sekda Johanes mengingatkan, kinerja ASN diukur dari dua aspek, yakni disiplin dan produktivitas. Disiplin diukur dengan kehadiran, yakni saat masuk dan keluar jam kerja dan sejak tahun lalu kita sudah menggunakan alat bantu absen elektronik.
“Dalam hasil evaluasi masih ditemukan beberapa celah, dan ini yang kita perbaiki di tahun ini. Variabel itu tetap menjadi alat bantu agar bagaimana kita bisa mengukur disiplin masuk dan keluar kerja jam kantor. Lalu produktivitas ini untuk mengukur sejauh mana kita melakukan aktivitas-aktivitas dalam rangka mencapai tujuan organisasi kita per hari,” kata Sekda Belu.
Ia menambah, dalam desain ini akan kita lakukan digitalisasi, tetapi untuk awal tahun ini, setidaknya dari bulan Januari sampai bulan April, kita laksanakan secara manual dengan jurnal.
Baca Juga: Bupati Belu Pantau Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit Umum Atambua
“Jadi mohon dua instrumen ini diperhatikan dan dilaksanakan. Kita sudah tertib absen, dan apa yang kita kerja dan lakukan setiap hari dicatat. Ini untuk menjawab tantangan yang disampaikan Bapak Bupati. Pada beberapa waktu yang lalu ada istilah 705. Waktu itu apa yang kita lakukan di tengah-tengahnya, disaat jam masuk dan keluar sudah tertib, di antara jam kerja itu yang kita wujudkan dalam bentuk jurnal,” terang Sekda JAP.