Suaraperbatasan.com - Menyongsong Bulan Suci Ramadhan, ratusan umat muslim di Boyolali, Jawa Tengah, menggelar tradisi padusan.
Tradisi padusan ini merupakan tradisi pembersihan raga untuk menyambut bulan suci ramadhan.
Tradisi padusan merupakan tradisi umat muslim yang sudah ditinggal sejak zaman leluhur dan terus dilestarikan hingga saat ini.
Baca Juga: BKN Keluarkan Surat Penting Kepada 120 Pemerintah Daerah Terkait Nasib Tenaga Honorer, Simak Yuk !
Dikutip dari tayangan YouTube tvOneNews, Rabu (22/03/2023), tradisi padusan sempat terhenti akibat pandemi covid-19.
Tahun ini tradisi padusan menyambut datangnya bulan suci Ramadan kembali digelar di Boyolali, Jawa Tengah.
Tradisi unik ini ditandai dengan ritual siraman mandi di sumber air sebagai simbol mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga: Sisakan Banyak Lubang Disepanjang Ruas Jalan Eltari, PT Naviri Menghilang
Ratusan umat muslim di Boyolali, Jawa Tengah, beriringan melakukan kirab dan tradisi siraman padusan menyambut bulan suci Ramadan.
Selain berjalan kaki, sebagian peserta Naik Delman dan kereta kuda dari kantor kecamatan menuju Kompleks pemandian Tirto Mulyo Pengging, yang jaraknya sekitar 2 Kilo Meter.
Penampilan seni lokal berupa tari tarian menyambut kedatangan para peserta saat memasuki tempat dilakukannya prosesi siraman yakni Umbul Ngabean, salah satu sumber air yang ada di Kompleks pemandian Tirto Mulyo.
Baca Juga: Berniat Membangun Desa, Mantan Wartawan Pulang Kampung
Secara simbolis, tradisi siraman dilakukan terhasap mas dan mbak di tempat yang sudah disiapkan ritual siraman dengan air kembang, yang dilakukan oleh sejumlah pejabat pemerintah daerah setempat secara bergantian.
Usai siraman, pasangan Mas dan mbak serta para pengiringnya secara bergantian masuk kedalam sumber air atau Umbul untuk melakukan mandi bersama dengan cara menyelam ke dalam air.