Suaraperbatasan.com - Salah satu warga masyarakat Desa Kaubele, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), merasa kecewa dengan mantan Kepala Desa (Kepdes) Kaubele.
Seorang warga Desa Kaubele mengaku sangat kecewa dengan perlakuan mantan Kades Kaubele Emanuel Abatan, kepada dirinya, karena dari semua bantuan hanya dirinya seorang yang tidak mendapatkan bantuan.
Serfasius Tefa, warga yang mengaku sangat kecewa dengan perlakuan mantan Kades Kaubele kepada media mengatakan, Bantuan meteran listrik yang dianggarkan dari Dana Desa (DD) tahun 2018, dirinya tidak mendapatkan bantuan itu.
Baca Juga: Menuju Pilpres 2024, Cak Imin Mengancam Koalisi Gerindra-PKB Bakal Bubar
"Saya rumah ditengah-tengah perkampungan tapi saya tidak dapat bantuan meteran itu, tapi herannya sebelah kiri dan kanan rumah saya itu dapat meteran listrik, dan mereka merasakan terangnya lampu listrik, tapi saya tidak diberikan, dan itu saya sangat kecewa," ujar Serfas.
Lanjut Serfas menjelaskan bahwa, tahun 2016 ada anggaran DD untuk pembangunan embung dan disitu dirinya ditipu lagi oleh mantan Kepdes Emanuel Abatan, dimana 12 ret batu miliknya diambil oleh mantan Kepdes tersebut untuk pembangunan embung itu dan berjanji untuk membayar batu-batu itu.
"Saya punya batu ada 12 ret, itu dia ambil untuk pembangunan embung itu, dan harga 1 ret batu itu 250 ribu rupiah, dan dia janji untuk bayar kasi saya, tapi ternyata dia tipu saya, dan sampai hari ini dia tidak bayar saya," ungkap Serfas.
Baca Juga: Wah, Ternyata Susu Kambing Mempunyai Banyak Manfaat, Bisa Mengatasi Berbagai Penyakit
Lebih jauh Serfas menerangkan bahwa, mantan Kades Emanuel Abatan, ini juga sejak masa kepemimpinannya semua pipa air yang ditarik dari sumber air ke perkampungan itu hilang semua, dan tidak tau siapa yang membongkar pipa air itu.
"Pipa air sekarang dari mata air ke dalam kampung ini tidak ada semua, tidak tau siapa yang bongkar, makanya sampai sekarang kami beli air tangki, padahal Kepala-Kepala Desa yang dulu itu kami air tidak beli, karena pipa air tidak ada yang bongkar," ungkap serfas.***